Bacaan: Yesaya 45:20-25   I   Pujian: KJ 337:1,2,3.
Nats:
“Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain.” (ayat 22).

Ungkapan ‘Merdeka!’ sangat sering kita dengar ketika kita memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI. Biasanya, orang mengucapkan kata merdeka tersebut lebih dari satu kali, dan dengan mengepalkan tangannya seolah ingin meninju, dan mengangkat kepalan tersebut ke atas. Makna merdeka adalah bebas dari perhambaan, penjajahan, dsb. Suatu bangsa atau seseorang yang merdeka adalah bangsa atau orang yang mampu berdiri sendiri, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu, ia bebas leluasa.

Perlu dipahami bahwa tidak ada kemerdekaan yang mutlak di dunia ini. Kita tidak bisa merdeka atau bebas sama sekali, tanpa bersedia mematuhi aturan-aturan bersama dalam masyarakat kita. Kita bebas merdeka dari ikatan suatu komunitas atau penguasa tertentu dan selanjutnya, secara otomatis, kita masuk ke dalam ikatan komunitas yang lain. Hal itu merupakan ketentuan alam yang tidak bisa kita hindari, sebab hanya Allah saja yang memiliki kebebasan atau kemerdekaan mutlak.

Dalam kebebasan-Nya, kasih Allah menjangkau jauh melampaui bangsa Israel, menjangkau  dunia seutuhnya, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Nya. Alkitab Perjanjian Baru menunjuk pada kehadiran Kristus untuk hal itu (baca Filipi 2:10-11).

Keselamatan adalah bagi semua bangsa, tidak hanya bagi bangsa Israel. Pemikiran seperti itu seringkali dimiliki oleh bangsa Israel. Dalam keterbatasannya, mereka memiliki cara pandang seperti itu dalam hal keselamatan. Tetapi Allah membuatnya jelas, bahwa umat-Nya adalah termasuk semua mereka yang mengikuti-Nya. Israel, bagi Allah, memiliki makna bahwa melalui bangsa pilihan itu seluruh dunia akan datang mengenal Allah. Tuhan Yesus, Sang Mesias, memenuhi peran Israel dan memberi kesempatan kepada semua bangsa untuk percaya dan mengikut Allah (baca juga Roma 11:11; Galatia 3:28; Efesus 3:6; Filipi 2:10). Hindarilah hidup eksklusif, usahakanlah terbuka bagi setiap orang. Amin. (Esha).

“Keindahan dan kekayaan alam untuk kesejahteraan semua titah-Nya.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak