Bacaan : Ulangan 5 : 22 – 33 | Pujian: KJ 416 : 1 – 4
Nats: “Segenap jalan, yang diperintahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, haruslah kamu jalani, supaya kamu hidup, dan baik keadaanmu serta lanjut umurmu di negeri yang akan kamu duduki.” [ayat 33]

Jangan bohong, anda pernah kesasar ‘kan? Ketika saya dan istri mendapat kesempatan berlibur akhir pekan di kota London (bukan ‘lore’/ utaranya Nginden lhoooo…), dua puluh tahun yang lalu, kami sempat kesasar. Kami ingin mengunjungi obyek wisata di bagian selatan kota London, tetapi kami malah naik bis kota yang justru kearah utara. Hal itu kami ketahui setelah sopir bis tersebut bertanya, kami mau ke mana, sebab bis sudah sampai di halte tujuan terakhir, sedangkan kami masih enak-enak duduk di dalamnya. Ketika kami tahu kalau kesasar, kami panik dan kecewa sebab banyak waktu terbuang hanya untuk duduk-duduk di dalam bis sambil melihat keramaian kota London saja. Ketika kami balik menuju ke obyek wisata di bagian selatan kota itu, ternyata obyek wisata tersebut sudah tutup. Sempurna sudah, kekecewaan kami. Yah, mengapa hal kesasar itu bisa terjadi? Kami, tanpa bertanya lebih dahulu kepada siapa pun, langsung saja naik bis kota, yang kami perkirakan akan membawa kami ke tempat tujuan. Kami telah menggunakan ilmu kira-kira dan sok tahu. Dan ternyata betul pepatah yang mengatakan “malu bertanya sesat di jalan.”

Kitab Ulangan pasal 5 berisi Kesepuluh Hukum yang diberikan oleh Allah kepada umat-Nya di Gunung Sinai (Keluaran 20:1-17). Kesepuluh hukum tersebut diberikan agar umat-Nya memiliki pedoman dalam perjalanan hidup mereka dan agar mereka memiliki identitas yang khas sebagai umat pilihan-Nya. Kesepuluh Hukum tersebut yang menolong umat-Nya untuk dapat menjaga diri, tetap hidup dalam kekudusan, dan tidak kesasar atau tersesat dalam perjumpaan mereka dengan bangsa-bangsa lain. Musa tidak ragu-ragu untuk memodifikasi penerapannya sehingga hubungannya lebih dekat dengan kehidupan yang sudah tetap dan mapan (ayat 14-16, 21). Jika mereka taat, generasi yang akan datang akan sejahtera di negeri yang baru. Mari kita juga menjalani hidup dengan taat kepada hukum-hukum-Nya. Amin. [Esha]

“Bimbingan tangan-Nya menyelamatkan kita dari kesesatan.”

Renungan Harian

Renungan Harian Anak