Bacaan: 2 Korintus 10: 12-18 | Pujian: KJ 293
Nats: “Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.” (ay.18)
Di era media sosial ini, semua pengguna media sosial akan berlomba mencitrakan diri sebaik mungkin melalui berbagai foto yang diunggah. Bukan saja foto diri, namun juga foto tempat yang dikunjungi dan bahkan foto makanan diunggah ke berbagai media sosial untuk menunjukkan kualitas diri. Belum lagi ada salah seorang selebritis di negri ini yang sangat aktif di sosial media, sangat sering mengunggah foto atau video dirinya yang sedang berlibur di luar negeri atau sedang mengenakan adi busana rancangan desainer papan atas. Dengan menyebut dirinya sendiri sebagai “Incess” (dari princess = putri), ia pun menyertakan berbagai caption (keterangan) di video atau foto yang diunggahnya untuk semakin menarik perhatian. Segala yang di-unggah bertujuan agar dirinya nampak paling cantik, paling kaya dan paling menarik.
Memuji diri adalah godaan umum bagi kita. Siapa yang tak suka menunjukkan keberhasilan atau kesuksesan yang sudah dicapai? Pastilah kita senang mendengar pujian dari orang lain, karena itu dalam batasan tertentu kita senang pula memuji diri. Namun berbeda dengan Paulus, ia adalah rasul yang dikenal sebagai orang yang berpenampilan tak menarik. Namun dibalik penampilannya yang tak terlalu meyakinkan itu, Rasul Paulus telah mengabarkan berita sukacita kepada banyak sekali orang di luar Yudea. Korintus, adalah Jemaat yang lahir dari penginjilan yang dilakukan Paulus. Sebagai seorang inisiator dalam Jemaat, sudah selayaknya jika Paulus diberikan penghormatan khusus. Namun, ia sama sekali tak memintanya. Paulus justru berpendapat bahwa memuji diri membuat orang tak tahan uji, sebaliknya yang tahan uji adalah orang yang dipuji Tuhan (ay.18).
Memang menyenangkan jika kita menerima pujian atau penghargaan atas apa yang telah kita lakukan. Namun mari belajar untuk tak menjadikan pujian sebagai tujuan, karena pujian hanyalah sebuah penghargaan. Percayalah, tak apa tak dipuji manusia. Tak perlu-lah maju mundur cantik segala. Tapi mari berhias dalam iman, dengan mewujudkan kasih pada Tuhan dan sesama. (Rhe)
“Kesalahan yang membuat anda sedih adalah lebih baik daripada kebaikan yang membuat anda congkak.” (Gus Mus)