Bacaan : Yeremia 9 : 1 – 16 | Pujian: KJ 467
Nats: “Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu!” [ayat 6]
Perhatian Buat para penggemar Bakso!
“BAWALAH tusuk Gigi dan Kunyit ke mana2”
2 siswi SMAN 3 Semarang, Dayu Laras Wening dan Luthfia Adila telah menemukan cara mendeteksi BORAX dgn cara yg sangat mudah dan praktis, yaitu dengan Tusuk Gigi dam kunyit. Mohon dishare biar yg lain juga tahu bahkan mungkin menjadi Inspirasi kita.
Ini adalah penggalan dari sebuah pesan yang beredar berantai baik melalui WA, BBM atau juga media sosial lainnya. Namun setelah diselidiki oleh salah satu portal berita on line, ternyata dua nama yang disebutkan dalam pesan tersebut membantahnya! Mereka justru tak tahu menahu tentang penggunaan kunyit dalam tusuk gigi pendeteksi borax itu. Ah….ternyata pesan yang sudah menyebar kemana-mana itu hoax (berita bohong).
Di era digital ini, berbagai media sosial bisa dipakai untuk kepentingan apa saja. Baik itu yang positif seperti berbagi info lowongan pekerjaan atau beasiswa, namun juga dapat dipakai untuk memberitakan kabar bohong atau bahkan menyebar kebencian (hate speech). Mungkin tak banyak di antara kita yang sadar apakah re-share, re-send atau re-tweet yang kita lakukan tanpa pikir panjang itu ternyata menyebarluaskan kebohongan. Padahal kebohongan itu pastilah membawa korban yang dirugikan. Kebohongan yang disebarluaskan ini telah dipandang berbahaya jauh sebelum era media sosial ini lahir.
Penulis Kitab Nabi Yeremia menyebutkan tipu yang ditimbuni tipu (ay. 6) adalah salah satu penyebab keengganan Yehuda mengenal Tuhan. Kebohongan menjauhkan umat dari penciptaNya, karena ketidakjujuran selalu berjalan beriringan dengan ketidakadilan.
Saudara terkasih, mungkin seringkali kita tak sadar turut berperan serta dalam menyebarkan berita hoax dalam aktifitas kita di dunia maya. Hari ini mari belajar menjadi lebih bijak, bukan saja dalam hidup di dunia nyata tapi juga dalam dunia maya. Update status dulu aaaahhhh…. [Rhe]
“Kejujuran dan kebenaran membuahkan keadilan.”
