Bacaan : Yehezkiel 43 : 1 – 12 | Pujian: KJ 400 : 3, 4
Nats: “…agar mereka melakukan dengan setia segala hukum dan peraturannya…”[ayat 11]
Entah bagaimana kondisi negara kita Indonesia, jika para pahlawan yang hidup di zaman perjuangan tidak mau berjuang dengan setia untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan negara kita. Tentu kita tidak bisa menikmati kebebasan hidup dan menikmati hak asasi kita sebagai manusia yang merdeka. Para pahlawan kita dengan setia berupaya dan berjuang untuk mewujudkan cita-citanya, walau ancamannya adalah keselamatan diri mereka sendiri. Untuk bisa bersikap setia diperlukan perjuangan yang tidak ringan. Perjuangan itu berupa penyangkalan diri atas hawa nafsu dan keinginan daging kita. Banyak orang mengatakan, yang paling berat dalam hifup ini sejatinya adalah mengalahkan diri kita sendiri dengan segala egoismenya.
Tuhan Allah mengingatkan umatNYA melalui Nabi Yehezkiel agar menaati apa yang menjadi kehendakNYA, yakni hidup setia dan kudus. Tuhan Allah meminta agar umatNYA hanya hidup memuliakan Allah dan menjaga dirinya dari segala macam kecemaran dunia. Allah sendiri hadir di tengah mereka dan mendekati mereka dengan berkenan hadir di Bait SuciNYA. Dalam Perjanjian Lama, Bait Suci diyakini sebagai sebuah tempat yang kudus, di mana Allah bertahta di dalamnya. Keberadaan Bait Suci seakan mengingatkan agar manusia hidup tetap dalam kekudusan dan kesetiaan kepada Sang Pencipta.
Namun mewujudkan kekudusan dan kesetiaan itu tidaklah mudah. Pelbagai cara dilakukan oleh Yehezkiel misalnya menegur dan mengajar umat secara langsung dan bahkan menuliskan aturan-aturan tentang kehidupan yang benar dan meletakkannya di Bait Suci. Melalui keberadaan bait Suci, Tuhan ingin menyatakan bahwa keberadaan Tuhan itu suci dan kudus. Karenanya kita seharusnya juga berjuang untuk mewujudkan kekudusan. Dalam Perjajian Baru, keberadaan manusia haruslah kudus. Bait Suci yang kudus itu ada di dalam tubuh dan diri manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Mewujudkan kekudusan itu adalah perjuangan. Karenanya seperti para pahlawan, mari kita perjuangkan dengan setia.[Oka]
“Kekudusan hidup merupakan suatu target yang patut diperjuangkan.” [Johanes Calvin]