Apakah harus Berulang-ulang?

29 June 2017

Bacaan : Yeremia 25 : 1 – 7 | Pujian: KJ 436
Nats: “Juga TUHAN terus menerus mengutus kepadamu semua hamba-Nya… tetapi kamu tidak mau mendengarkan”[ayat 21]

Sebagai orang tua, tugas yang agak menjengkelkan adalah mengingatkan. Mengingatkan anak untuk belajar, mengingatkan anak untuk tidur, mengingatkan anak untuk berhenti main HP, mengingatkan anak untuk merapikan tempat tidur, mengingatkan anak memberi makan anjing dan mengingatkan hal-hal yang lain. Sudah diingatkan berulang-ulang, tetapi masih saja tidak segera melakukan apa yang menjadi tanggungjawabnya. Sunguh menjengkelkan.

Kesabaran Tuhan ternyata ada batasnya. Tuhan telah terus-menerus mengutus nabi-nabiNya untuk mengingatkan mereka, tetapi tetap saja mereka tidak mau mendengarkan (ayat 4). Kedegilan hati mereka menimbulkan sakit hati Tuhan (diulang sebanyak 2 kali: ayat 6,7). Rupanya kesabaran Tuhan ada batasnya, maka Tuhan merencanakan untuk menghukum bangsa Yehuda dan Yerusalem dengan menyerahkan mereka kepada bangsa lain (ayat 9).

Seringkali kita juga menguji kesabaran Tuhan dengan menunda-nunda untuk setia kepada-Nya. Berbagai macam alasan kita pakai untuk menjauh dari Tuhan. Dan tahukah kita bahwa Tuhan juga memakai berbagai macam cara untuk memanggil kita kembali. Tuhan kadang memakai suami atau istri untuk mengingatkan kita. Tuhan juga kadang memakai anak-anak untuk mengingatkan kita. Tuhan juga kadang memakai teman dan kerabat untuk mengingatkan kita. Berulang-ulang Tuhan memakai berbagai macam cara untuk mengingatkan kita, tetapi kita mengeraskan hati. Memang hukuman Tuhan tidak bisa kita rasakan langsung seperti yang dirasakan bangsa Yehuda dan Yerusalem dengan menyerahkan mereka kepada bangsa Babel. Tetapi hukuman Tuhan pasti berlaku. Dengan berbagai macam cara Dia menghukum kita. Tujuannya tidak lain agar kita kembali kepadaNya. Maka mari jangan keras hati untuk mendengar teguran Tuhan, karena sesungguhnya Tuhan ingin kita menjadi setia agar kita terbebas dari hukumanNya. [pipin]

 

Renungan Harian

Renungan Harian Anak