4
D. Penutup
Apresiasi dan ucapan terima kasih luar biasa layak dihaturkan bagi kerja keras Tim Sejarah GKJW dalam menyusun Buku Sejarah GKJW Patunggilan Kang Nyawiji 1 ini. Mereka sendiri telah membuat sejarah melalui penulisan buku sejarah ini. Buku ini menjadi kekayaan khazanah historis GKJW yang semakin melengkapi tulisan-tulisan sejarah GKJW yang selama ini ada. Dan ketika mengatakjan melengkapi, buku ini bukan saja pelengkap kecil, buku ini adalah pelengkap luar biasa bermakna bagi perjalanan GKJW. Buku-buku berikutnya dari seri ini diharapkan mampu memberikan gambaran yang paling tidak seistimewa gambaran yang diberikan dalam buku ini. Bukan hanya untuk para penikmat sejarah GKJW dan sejarawan, tetapi juga bagi GKJW sendiri.
Akhirnya, sejak membaca buku sejarah adalah ziarah, setiap ziarah yang sungguh-sungguh akan memberikan makna bagi sang peziarah. Harapannya dengan diterbitkannya buku ini, kajian teologi dan praksis bergereja GKJW pun agaknya perlu menengok kembali tulisan para penulis dalam Tim Sejarah GKJW ini. Tulisan sejarah ini seharusnya mampu mewarnai tulisan-tulisan lain, refleksi, dan praktik bergereja di GKJW, berusaha untuk terus saling terhubung. Sehingga apa yang dilakukan dan dihasilkan oleh GKJW hari ini, dalam rangka menjadi rekan kerja Allah bagi dunia, mampu merengkuh keutuhan GKJW. Seiring dengan pernyataan klasik van Peursen (1988) mengenai sejarah bisa terwujud, yaitu supaya generasi berikutnya bisa bersikap dan bertindak tepat, apresiatif, dan kritis di masyarakat hari ini dan nanti, berkaca dari pengalaman leluhur mereka di masa lalu.
Pdt. Gideon Hendro Buono, IPTh Balewiyata
Daftar Pustaka
Croce, B. 1959. “History and Cronicle”, dalam Hans Meyerhoff, The Philosophy of History in Our Time: An Anthology. New York: Anchor Original Publisher.
Derrida, Jacques. 1976. Of Grammatology. Trans. Gayatri Chakravorty Spivak. Baltimore & London: Johns Hopkins University Press
Kartodirdjo, S.. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993
Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana
Kurniawati, K. 2017. Mencari Makna Dalam Sejarah: Meninjau Kembali Historiografi Indonesiasentris Sebagai Sumber Belajar Sejarah. Jurnal Pendidikan Sejarah, 4(2), 13 – 20. https://doi.org/10.21009/JPS.042.02
Nielson, Dylan & Smith, Troy & Sreekumar, Vishnu & Dennis, Simon & Sederberg, Per. 2015. ‘Human hippocampus represents space and time during retrieval of real-world memories’. Proceedings of the National Academy of Sciences. http://www.pnas.org/content/early/2015/08/12/1507104112.abstract. 10.1073/pnas.1507104112.
Olthof, W. L. (ed. dan terj.)1941. Babad tanah Djawi in proza: Javaansche geschiedenis, 2 vol., ‘s-Gravenhage. Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, 2013. Babad Tanah Jawi: Mulai dari Nabi Adam sampai Tahun 1947, terj. HR Sumarsono, (edisi ke-3). Yogyakarta: Narasi.
Piliang, Indra. 2001. “Historiografi Kita” dalam Majalah Panji, 5 September 2001.
Purwanto, Bambang. 2001. ‘Historisisme Bari dan Kesandaran Dekonstruktif: Kajian Kritis terhadap Historiografi Indonesiasentris. Humaniora Vol. XIII. No 1/2001. 29-44
________________. 2006. Gagalnya Historiografi Indonesiasentris. Yogyakarta: Ombak.
Sulistiyono, Singgih T. 2008. “Historiografi Pembebasan Untuk Indonesia Baru”, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Semarang: 2008.
Van Peursen, C.A. 1988. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius
Wijaya Daya, Negri. 2016. ‘Napak Tilas Perspektif Indonesiasentris Jacob Cornelis Van Leur’. Sejarah dan Budaya, Tahun Kesepuluh, Nomor 1, Juni 2016. 29-44