Pupuk Organik Pokja Kedaulatan Pangan GKJW Siap Dipasarkan

Sebanyak enam jenis produk pupuk organik produksi Kelompok Kerja (Pokja) Kedaulatan Pangan GKJW siap dipasarkan. Pupuk-pupuk organik tersebut dikembangkan di Laboratorium Hayati Kantor Majelis Agung GKJW sejak awal tahun 2020.

Enam jenis produk pupuk organik tersebut ialah:

  1. BERASA (Bio Insektisida) Menghasilkan produk yang sehat dan ramah lingkungan, berguna untuk mengendalikan serangan hama. Bahan Aktif : Beauveria Bassiana
  2. DIKODEM (Mikroba Dekomposer) Merupakan kombinasi berbagai jenis mikroba yang mampu meningkatkan aktifitas penguraian bahan-bahan organik dalam proses pengomposan sehingga didapatkan kompos secara efektif, efesien dan mudah untuk diaplikasikan. Bahan Aktif : Bacillus sp, Pseudomosnas sp, Trichoderma sp, Aspergillus sp.
  3. MERTANI (Bio Insektisida) Menghasilkan produk yang sehat dan ramah lingkungan, berguna untuk mengendalikan serangan hama. Bahan Aktif : Maetarhizium sp
  4. NITROSUBUR (Plant Growth Promoting Rhizotobavteria) Bermanfaat untuk menambah fiksasi nitrogen, memacu pertumbuhan bakteri fiksasi nitrogen bebas, meningkatkan produksi hormon tanaman, menambah bakteri dan cendawan yang menguntungkan, mengontrol hama dan penyakit tumbuhan serta meningkatkan ketersediaan nutrisi lain sperti phospat, belerang, besi dan tembaga. Bahan Aktif : Azotobacter sp, Azospirillium sp, Aspergillus sp, Pseudomonas sp, Bacillus sp.
  5. MIKANCA (Mikroba Antogonis Plus) Mengandung perpaduan dari berbagai miroba antagonis yang penting dalam mengandalikan biologi patogen tanaman karena memiliki daya pertumbuhan yang lebih cepat sehingga mampu bertindak sebagai kompetitor mikroba lain khususnya patogen tanaman karena dapat meningkatkan sumbstrat yang berbeda-beda dibandingkan mikroba lainya dan dapat pula menghasilkan senyawa antibiotik yang mampu menekan pertumbuhan patogen tanaman, diantaranya Pyricularia Oryzae, Xanthomonas Oryzae dan patogen tanaman lainya. Selain itu, kandungan bakteri yang ada didalamnya juga memiliki peran dalam membantu pertumbuhan tanaman dengan bertindak sebagai Plant Growth Promoting Rhizotobavteria (PGPR) karena menghasilkan zat pengatur tumbuh (ZPT) dan pula meningkatkan ketersediaan hara melalui produksi asam organik. Bahan Aktif : Pseudomonas sp, Bacillius sp, Trichoderma sp
  6. TRIJEWE (Bio Control) Menghasilkan produk yang sehat dan ramah lingkungan, berguna untuk mengendalikan serangga berbagai penyakit tumbuhan : penyakit tular tanah, busuk daun, busuk batang, bercak daun, dan lainya. Bahan Aktif : Trichoderma sp
Baca Juga:  Membangun Hubungan Antar Umat Beragama Melalui Penghijauan

Laboratorium Hayati -tempat produksi pupuk-pupuk tersebut- menjadi salah satu fasilitas yang dimiliki GKJW untuk memproduksi bahan dasar pupuk organik. Pekerjaan di Laboratorium Hayati dalam rangka memproduksi beragam jenis bahan dasar pembuatan pupuk organik dikoordinir oleh Ir. Suryo Matheus bersama Ir. Catur Prabowo dengan melibatkan karyawan di Kantor Majelis Agung GKJW.

Pembuatan pupuk organik ini adalah salah satu usaha mewujudkan kedaulatan pangan melalui pertanian ramah lingkungan. Sejak tahun 2018 GKJW memang ikut mengkampanyekan pertanian ramah lingkungan dan usaha merawat sesama ciptaan melalui Pokja Kedaulatan Pangan. Salah satu hal yang pernah dilakukan oleh Pokja Kedaulatan Pangan GKJW ialah pengadaan demplot pertanian ramah lingkungan di Desa Suwaru, Kabupaten Malang.

Pupuk-pupuk organik tersebut dapat diperoleh dengan harga Rp 30.000 per botol dan dengan menghubungi Bapak Miko pada nomor telepon 08123152035.

 

Bagikan Entri Ini: