Sikat Habis!

31 July 2016

Bacaan : Kolose 3 : 1 – 11  |  Pujian: KJ 424
Nats: “Jangan lagi kamu saling mendustai!” [ayat 9a]

Ungkapan di atas seringkali diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal dengan nama Ahok. Dengan raut marah, tangan terkepal dan suara keras ia seringkali menyatakan akan menyikat habis semua oknum yang mencuri uang rakyat. Dalam beberapa kesempatan pidato sambutan atau penampilannya di acara talk show, Ahok mengatakan bahwa patriotisme tidak lagi diwujudkan dengan menyabung nyawa di medan pertempuran, tapi cukup dengan tidak nyolong uang rakyat. Keberaniannya ini dibarengi dengan konsistensi transparansi yang luar biasa pula. Ahok merekam dan mengunggah rapat di media sosial agar rakyat tahu apa yang terjadi di ruang rapat, ia juga menggunakan sistem e-budgeting agar penyerapan anggaran di tiap satuan kerja bisa dipantau masyarakat dan ia pun tak menutupi berapa kekayaan pribadinya. Tentu apa yang dilakukan Ahok ini tak membuat semua orang senang. Ada pula segelintir orang yang menentangnya karena merasa terganggu. Tapi…, Ahok bergeming. Ia tetap memilih jalan kejujuran. Sungguh, sebuah sikap konsisten dari sebuah keberanian untuk jujur yang ditunjukkan seorang Ahok.

Etika tentang kejujuran ini juga disampaikan oleh penulis surat kepada Jemaat di Kolose yang jadi bacaan kita hari ini. Menurut sang penulis, dusta adalah salah satu kelakuan “manusia lama” (ay. 9) yang harusnya dirubah saat seseorang menerima Kristus dan menjadi manusia baru yang terus-menerus diperbarui (ay. 10). Proses pembaruan inilah yang menjadi bukti dari iman Kristen. Tentulah proses pembaruan itu tak mungkin searah dan langsung ces pleng  berhasil sekali jalan. Kalau terkadang masih gagal jujur, sulit jujur atau tak dipercaya kalau kita jujur….ya dicoba lagi.

Hari ini mari belajar untuk berhenti melanggengkan ketidakjujuran. Jelas, bahwa sebagai orang yang mengaku Kristen kita harus hidup baru dengan bersikap jujur. Mulai saja dari hal kecil, jika kena tilang misalnya, janganlah bertindak tak jujur dengan mencoba “berdamai”. Pokoknya….jujur saja.[Rhe]

Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki. (Bung Hatta)

Renungan Harian

Renungan Harian Anak